INVESTASI

Pengertian Investasi
Secara etimologi, investasi berasal dari kata invest yang artinya menanam uang atau modal. Dengan kata lain, pengertian dari investasi adalah penanaman modal atau penanaman uang dalam proses produksi.

Pengertian investasi menurut ilmu ekonomi adalah pengeluaran penanam modal maupun perusahaan untuk membeli barang-barang modal dan juga perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang serta jasa yang tersedia dalam perekonomian.

Sedangkan pengertian investasi menurut ahli ekonomi Indonesia (Salim HS dan Budi Sutrisno) adalah penanaman modal yang dilakukan oleh investor, baik investor asing maupun domestik dalam berbagai bidang usaha yang terbuka untuk investasi, yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan.


Perbedaan Investasi dan Menabung




Jenis-Jenis Investasi

Properti 
Peluang untuk berinvestasi pada properti memang besar, namun bukan berarti Anda bisa sembarang memilih properti untuk diinvestasikan. Tidak semua hunian atau properti bisa dijadikan instrumen investasi yang menjanjikan. Jenis-jenis properti terdiri dari tiga jenis, yaitu : 


1) Rumah Tapak
Rumah tapak masih menjadi jenis investasi yang paling populer. Rumah tapak, atau yang juga disebut Landed House, paling diminati oleh pembeli ataupun investor. Sebab selain rumah, investor juga memiliki tanah yang harganya terus meningkat. Hingga kini, rata-rata permintaan rumah tapak mencapai 900.000 unit per tahun, sementara persediaannya hanya sekitar 80.000 per tahun.

2) Apartemen
Apartemen, atau juga dikenal sebagai hunian susun, sudah tidak asing di ibukota dan kota-kota besar. Meskipun bila dihitung nilai wajarnya lebih kecil daripada rumah tapak, permintaan apartemen di kota besar masih cukup besar karena lokasi yang strategis dan efisien untuk pekerja kantoran.

3) Properti Komersial
Properti dengan kategori komersial ini memiliki berbagai macam jenis, seperti perkantoran, mall, dan ruko. Properti kategori ini cukup berkembang di kota-kota besar. Biasanya pembeli atau investor yang membeli properti jenis ini membelinya karena memang untuk tujuan bisnis. 

Langkah-langkah untuk membeli Properti:
  1. Memanfaatkan pembiayaan bank. Bank menawarkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR) dan Kredit Pemilikan Apartemen (KPA) bagi Anda yang merasa tidak mempunyai cukup modal. Walaupun bank juga memiliki beberapa persyaratan, tidak ada salahnya untuk dicoba.
  2. Menyiapkan uang muka terlebih dahulu. Hingga sekarang, pemerintah telah memberikan kemudahan bagi kalangan menengah ke bawah untuk memiliki rumah sendiri. Pemerintah pun telah mengeluarkan program uang muka 1% untuk membeli rumah murah. Namun perlu diingat, dengan membayar uang muka lebih besar di awal, sebetulnya akan meringankan cicilan yang Anda bayarkan nantinya.
  3. Memastikan status kredit. Sebelum mengajukan KPR atau KPA, Anda perlu mengecek status kredit Anda di sistem informasi debitur (SID) Bank Indonesia. Jika Anda memiliki utang yang belum selesai, sebaiknya diselesaikan terlebih dahulu untuk memperlancar pengajuan KPR nantinya.
  4. Memeriksa kekuatan cashflow untuk cicilan. Anda harus memastikan kepada pihak bank bahwa Anda memiliki tabungan dan arus kas yang sehat. Anda juga perlu meyakinkan diri Anda untuk berkomitmen membayar cicilan sesuai tenggat waktu yang ditentukan.
  5. Membandingkan KPR tiap bank. Anda perlu membandingkan KPR dan KPA beberapa bank, kemudian barulah Anda bisa memilih KPR Bank yang paling sesuai dengan kebutuhan Anda, seperti besaran bunga yang kompetitif dan plafon yang sesuai.
  6. Membayar dengan cicilan lunak. Banyak pengembang yang menawarkan propertinya dengan menawarkan cicilan lunak. Anda dapat memanfaatkan tawaran tersebut dan tentunya dapat memperingan pembayaran cicilan Anda.

Emas/Logam Mulia
Emas atau logam mulia merupakan salah satu bentuk investasi yang likuid dan tidak mudah tergerus inflasi, sehingga menjadi salah satu alternatif investasi yang sangat digemari. Investasi emas, kedengarannya memang menyeramkan, namun nyatanya cukup sederhana. Beli sesuai anggaran saat harganya rendah, dan jual pada saat harganya naik. Sesederhana itu. Namun dengan seiring perkembangan investasi dewasa ini, terkadang investasi menjadi lebih rumit. Berikut adalah tips and trik dalam membeli emas:

1) Beli saat murah, Jual saat mahal

2) Emas untuk kebutuhan
Anda bisa berinvestasi emas untuk kebutuhan dana pendidikan buah hati, dana pensiun, dana umroh, dan sebagainya. Namun pastikan perhitungan Anda sudah mempertimbangkan hal-hal yang mempengaruhi harga seperti trend harga emas, faktor inflasi, dan sebagainya.

3) Emas untuk pengelolaan aset

Langkah-langkah membeli Emas/Logam Mulia (contoh membeli melalui PT Antam):
  1. Cek harga logam mulia terlebih dahulu di website PT ANTAM, Tbk.
  2. Kemudian, datang langsung ke unit bisnis ANTAM terdekat di daerah Anda. Jangan lupa untuk membawa KTP dan SIM.
  3. Jika sudah sampai ke unit bisnis, anda bisa melapor pada satpam apa maksud dan tujuan Anda ke tempat tersebut adalah ingin membeli emas batangan. Nantinya, Anda akan diberikan formulir dan tinggalkan KTP atau SIM Anda di satpam.
  4. Jika sudah memasuki ruangan unit bisnis ANTAM, ambil nomor antrian di meja resepsionis.
  5. Ketika nomor antrain anda sudah dipanggil, anda bisa langsung mendatangi meja penjualan. Kemukakan berapa jumlah emas batangan yang ingin anda beli kepada petugas. Setelah itu, petugas akan memberikan faktur dan selanjutnya adalah proses di kasir.
  6. Jika sudah melakukan pembayaran, Anda akan diberikan bukti pembayaran emas oleh kasir Kemudian,  menuju ke ruangan penyerahan emas.
  7. Tinggalkan bukti pembayaran tersebut di ruangan penyerahan emas, lalu tunggu di luar ruangan hingga nama/nomor antrean Anda dipanggil kembali.
  8. Setelah itu, masuk kembali ke ruang penyerahan emas untuk mengambil emas batangan yang telah Anda beli.

Obligasi
Menanamkan investasi di obligasi ternyata tidak segampang teori yang dipaparkan. Selain dana atau modal yang cukup besar, seluk-beluk mengenai obligasi pun terbilang cukup rumit. Tak jauh berbeda dengan investasi saham. Dalam berinvestasi obligasi, investor harus membeli obligasi melalui broker atau pialang. Biasanya, Obligasi diterbitkan untuk suatu jangka waktu tetap di atas 10 tahun. Cara membeli Obligasi adalah sebagai berikut:

1) Membuka rekening
Bagi Anda yang akan menjadi investor obligasi, tahap awal yang perlu Anda lakukan adalah memilih perusahaan sekuritas yang memiliki divisi fixed income yang menangani pembelian dan penjualan obligasi.Mengingat investasi obligasi memiliki risiko yang tinggi, Anda perlu lebih selektif dalam melakukan pemilihan perusahaan yang akan menjadi tempat saluran dana investasi Anda. Anda disarankan untuk memiliki perusahaan dengan pengalaman, tim yang solid – baik trader atau dealer ataupun riset serta fee yang kompetitif.
Informasi mengenai perkembangan dan perdagangan obligasi setiap bisa Anda dapatkan melalui pembukaan rekening. Dengan demikian pergerakan pasar obligasi secara akurat dan up to date juga Anda dapatkan.


2) Pahami Produk Obligasi
Pahami secara pasti dan mendetail bahkan menyeluruh mengenai produk investasi, potensi risiko dan juga setiap keuntungan yang Anda dapatkan melalui investasi obligasi. Anda disarankan untuk mempelajari setiap instrument obligasi secara lengkap agar Anda dapat mengenal jenis investasi dengan baik dan mempermudah Anda dalam pengambilan keputusan investasi. Setiap instrument obligasi dapat Anda pelajari secara mandiri ataupun informasi yang Anda dapatkan dari bagian riset perusahaan sekuritas, tempat Anda membuka rekening atau bisa juga melalui internet.

3) Lakukan Analisis
Analisis perlu dilakukan agar keputusan yang diambil dapat sesuai dengan apa yang diinginkan, yaitu kestabilan pendapatan. Lakukan analisis seperti kupon, jangka waktu, nilai penerbitan dan peringkat. Pertimbangkan juga latar belakang dari profil penerbit (debitur).
Gali informasi selengkapnya mengenai hal tersebut agar Anda mendapatkan kesimpulan apakah Anda akan meminjamkan uang Anda pada perusahaan tersebut atau tidak. Pertimbangkan untung rugi dengan mendetail. Sangat disarankan agar Anda membandingkan antara obligasi yang sejenis.


4)  Amanat beli kepada Trader atau Broker
Jika Anda sudah melalui tahap analisis, Anda akan memperoleh jenis obligasi yang ingin dibeli. Setelah itu, Anda dapat memberikan amanat pembelian kepada trader atau broker obligasi yang telah Anda pilih. Selanjutnya, pihak trader akan melakukan pembelian obligasi sesuai dengan jenis serta harga yang diinginkan.

5) Persiapkan Dana Investasi
Setelah amanat pembelian diajukan, tentu dana investasi perlu Anda persiapkan. Jangan sampai Anda mengalami keterlambatan pembayaran karena akan mendapatkan penalti. Selain, itu jangan biarkan melakukan penempatan dana tunai yang mendadak karena akan mengganggu kelancaran aliran arus kas keuangan Anda dan keluarga.

6) Penyelesaian Pembayaran
Pembayaran obligasi dapat dilakukan melalui transfer ke rekening perusahaan sekuritas yang bersangkutan. Obligasi yang Anda beli akan tercantum dalam rekening perusahaan sekuritas yang tercatat di KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia). Selanjutnya, administrasi pembukuan akan dilakukan oleh bank kustodian perusahaan sekuritas.


Saham 
Saham merupakan salah satu instrumen investasi yang memiliki rata-rata hasil investasi yang besar. Sampai saat ini pun, saham masih menjadi instrumen investasi yang menawarkan hasil yang relatif paling tinggi di antara instrumen investasi yang lainnya.
Katakanlah misalnya Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), sejak tahun 2002 pun hingga sekarang, telah naik sebanyak 1.344,55% selama 14 tahun dari 424,9 menjadi 5.742, yang bila dirata-rata per tahunnya bisa sejumlah 89%.
Ada 3 tipe pelaku transaksi di bursa efek yang menanamkan uangnya di saham dengan harapan bisa memperoleh keuntungan. Ketiga tipe pelaku transaksi saham tersebut adalah:
  1. Investor, yaitu orang yang menginvestasikan uangnya di bursa saham untuk mendapatkan keuntungan dalam jangka waktu yang panjang. Biasanya seorang investor membeli saham sebuah perusahaan yang mempunyai nilai dan performa yang baik untuk disimpan dalam jangka waktu yang panjang. Investor menggunakan analisa fundamental dalam menentukan keputusan pembelian sahamnya.
  2. Trader, yaitu orang yang memperjualbelikan saham dengan memanfaatkan fluktuasi harga saham. Trader dapat mentransaksikan saham dalam jangka pendek, hingga jangka menengah. Bergantung pada trader itu sendiri, jangka waktu yang dipakai bisa bervariasi dari transaksi harian, mingguan, bulanan, atau bahkan ada trader yang bertransaksi tiap menit dan jam. Berbeda dengan investor, trader menggunakan analisa teknikal dalam menentukan keputusan jual beli sahamnya.
  3. Spekulan, yaitu orang yang tidak bisa dikatakan sebagai investor maupun trader. Spekulan menggunakan bursa saham sebagai berjudi. Seorang spekulan umumnya tidak menguasai pengetahuan tentang saham, baik analisa teknikal maupun fundamental, dan keputusan transaksinya hanya berdasarkan rumor, ikut-ikutan, atau tebakan belaka.
Secara umum, saham-saham di bursa efek berdasarkan kapitalisasi pasarnya dapat dibagi menjadi dalam 3 kategori:

1) Saham Blue Chip

Saham-saham lapis pertama atau dikenal dengan sebutan blue chip. Saham kategori ini memiliki kapitalisasi pasar yang besar, diatas Rp10 triliun. Perusahaan yang sahamnya tergolong blue chip adalah perusahaan besar yang dikenal luas oleh masyarakat dan memiliki penghasilan yang stabil. Contoh perusahaan ini adalah Astra, Bank BCA, Unilever, dan Telkom. Saham jenis blue chip menjadi saham pilihan favorit para investor jangka panjang yang memiliki profil risiko konservatif dan mengutamakan keuntungan dari dividen yang dibagikan secara rutin. Perusahaan blue chip ini biasanya memiliki fundamental yang kuat dan mencetak laba yang besar, dan produknya dibutuhkan oleh banyak orang.
  
2) Saham Lapis Dua
Saham lapis dua adalah saham yang mempunyai kapitalisasi sedang, di antara Rp1 triliun hingga Rp10 triliun. Memang perusahaan yang berada di kategori ini tidak mempunyai kekuatan sebesar saham kategori blue chip, namun saham lapis dua ini juga menarik untuk diinvestasikan karena profit yang didapatkan pun tak kalah menjanjikan. Biasanya saham lapis dua diisi oleh saham dari perusahaan yang sedang dalam fase berkembang. Pertumbuhan kinerja emiten lapis dua pun biasanya lebih agresif daripada emiten blue chip.

3) Saham Lapis Tiga

Saham lapis tiga adalah saham yang memiliki kapitalisasi pasar yang kecil, biasanya berada di bawah Rp1 triliun.
Meskipun harganya cukup murah, saham lapis ketiga ini biasanya cukup berisiko untuk dikoleksi karena pergerakan harganya dapat dimainkan dengan mudah oleh bandar yang memiliki modal besar.
Istilah lain dari saham lapis tiga ini adalah saham gorengan, karena harganya seringkali digoreng oleh bandar saham.
Itulah ketiga jenis saham berdasarkan kapitalisasi pasarnya. Sebaiknya Anda pun berhati-hati dalam memilih saham, apapun tipe sahamnya, baik itu blue chip atau gorengan, karena tidak ada jaminan bahwa saham blue chip selamanya di atas, dan saham lapis tiga selamanya murah.
Kenali saham yang Anda beli agar Anda dapat meminimalkan risiko dan memaksimalkan keuntungan Anda.

Langkah-langkah membeli Saham di Pasar Modal:

1) Bertemu dengan Broker dan membuat rekening
Setelah Anda menentukan pilihan broker, bila Anda berniat membuka rekening saham secara online, Anda dapat mengunduh formulir online yang disediakan oleh perusahaan sekuritas di website-nya, kemudian mengisi dan mengirimkannya.

Atau bila Anda punya teman yang dapat merekomendasikan seorang broker tertentu, Anda pun dapat membuat janji dengan broker untuk bertemu langsung untuk membukakan rekening Anda.

2) Mengisi formulir dan melampirkan persyaratan
Setelah Anda bertemu dengan broker, Anda dapat mengisi formulir pembukaan rekening, termasuk rekening saham dan rekening dana investor. Pengisian formulir mirip seperti saat membuka rekening di bank. Disarankan untuk mengisi dengan benar setiap kolom pada formulir pembukaan account. Jangan lupa juga untuk melampirkan persyaratan pembukaan rekening seperti yang dijelaskan di atas.

3) Memilih dan membuka RDI
Selain itu formulir pembukaan rekening saham ini pun umumnya terdiri menjadi dua bagian, yaitu pembukaan rekening saham dan pembukaan rekening dana investor (RDI).
  • Pembukaan Rekening Saham ini untuk membuka rekening di perusahaan sekuritas, dan juga untuk data yang disampaikan pada Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI).  Ini adalah rekening penyimpanan saham yang Anda miliki.
  • Sementara Rekening Dana Investor (RDI) adalah rekening dari dana Anda, yang ditempatkan pada bank, terpisah dari rekening perusahaan efek. Manfaat RDI ini adalah agar Anda mempunyai rekening bank sendiri untuk seluruh penyelesaian transaksi saham Anda. RDI ini sendiri memang bertujuan untuk menyimpan dana nasabah yang tidak dibelikan saham.
Peraturan mengenai pemisahan rekening ini belum lama diterapkan pemerintah Indonesia, karena sebelumnya setiap dana yang disetorkan pada rekening saham akan disimpan di rekening sekuritas, sehingga dana Anda tergabung dengan dana-dana dari investor lain.
Dengan adanya pemisahan ini mungkin terlihat sedikit merepotkan tapi tujuan dari pemisahan ini adalah memang untuk keamanan pihak investor.
Sampai di sini, Anda dapat memilih Bank untuk penampungan dana Anda (bank untuk RDI). Sangat disarankan Anda memilih RDI dari bank yang sama dengan rekening pribadi Anda, agar Anda bisa menghemat biaya administrasi seperti Kliring dan RTGS bila ingin menyetor ke RDI, maupun menarik uang dari RDI.

4) Menunggu pembukaan rekening selesai
Langkah berikutnya yang dapat Anda lakukan adalah menunggu proses pembukaan rekening. Lamanya pembukaan rekening ini bervariasi bergantung pada RDI yang Anda pilih, namun pada umumnya memakan waktu kurang lebih seminggu. Setelah proses pembukaan rekeningnya selesai, nantinya Anda akan dikonfirmasi dengan nomor RDI yang Anda buka.

5) Menyetor deposit awal
Berapa biasanya setoran awal pembukaan rekening saham? Jawabannya bervariasi bergantung pada sekuritas yang Anda gunakan. Rata-rata sekuritas mematok deposit awal sebesar Rp5 juta hingga Rp10 juta. Beberapa sekuritas asing malahan memberi syarat setoran minimal hingga Rp50 juta. Namun ada juga beberapa sekuritas yang memperbolehkan setoran minimal sebesar Rp250 ribu, atau bahkan Rp100 ribu saja.
Berapa jumlah yang sewajarnya untuk berinvestasi saham agar hasil investasinya lebih terasa? Anda dapat mempertimbangkan setoran awal sebesar Rp10 juta untuk hal ini.
Setelah Rekening Dana Investor sudah jadi, Anda dapat menyetorkan jumlah modal yang Anda inginkan untuk diinvestasikan di saham. Dengan melakukan deposit awal juga untuk mengaktifkan rekening yang Anda buka. Anda dapat menyetor secara tunai atau transfer dari rekening pribadi ke RDI. Setelah menyetorkan deposit awal, Anda tinggal menunggu dikirimkan ID, Password dan PIN untuk dapat login ke akun saham online Anda. Selain itu Anda akan mendapatkan kartu Akses KSEI.

6) Download aplikasi trading dan mulai bertransaksi saham
Setelah Anda menerima ID, Password dan PIN, maka Anda sudah dapat memulai berinvestasi saham. Anda dapat mengunduh Aplikasi Trading yang disediakan oleh broker setelah Anda mendapatkan ID, Password dan PIN. Aplikasi trading ini dapat diunduh dari website broker atau Anda dapat meminta secara langsung pada broker Anda.



Reksadana
Reksadana adalah wadah untuk menghimpun dana atau modal yang asalnya dari investor, dan diinvestasikan dalam bentuk portofolio investasi. Manajer Investasi di sini bertugas untuk melakukan pengelolaan terhadap modal yang telah dihimpun dari para investor, kemudian menempatkannya pada surat berharga seperti saham, obligasi, pasar uang dan lain sebagainya. Periode yang ditawarkan dari reksadana sendiri terbagi menjadi dua, yaitu jangka pendek dan jangka panjang. Investor bisa memilih periode investasi mana yang dirasa cocok dengan keadaan dirinya sebelum berinvestasi. 

Investor nantinya akan mendapatkan keuntungan lewat pembagian dividen atau bunga yang telah dibukukan pada NAB (Nilai Aktiva Bersih).Kekayaan yang didapatkan oleh reksadana wajib disimpan pada bank kustodian yang tidak terafiliasi dengan Manajer Investasi. Bank kustodian inilah yang akan bertindak sebagai tempat penitipan kolektif.
Manajer Investasi akan mendapatkan fee yang dihitung berdasarkan persentase yang telah ditentukan dari nilai aset. Biasanya persentase ini dicantumkan terbuka pada prospektus reksadana yang dapat dibaca semua calon investor.

Langka-langkah membeli Reksadana:




1) Memilih reksadana yang akan dibeli
Ada lebih dari 800 produk reksa dana yang dijual di Indonesia. Untuk mengetahui fakta atau informasi material mengenai suatu produk reksa dana secara lengkap dan rinci, Anda dapat membaca prospektus reksa dana (informasi lengkap tentang suatu reksa dana).Alternatif lain untuk mendapatkan informasi suatu produk reksa dana adalah melalui dokumen Fund Factsheet.  Dokumen ini umumnya diterbitkan setiap bulan sekali oleh Manajer Investasi (MI). Fund Factsheet berisi laporan kinerja bulanan dan ringkasan informasi penting pada sebuah prospektus, seperti tujuan investasi, strategi investasi, komposisi portofolio, minimal dana investasi, dan sebagainya. Luangkan waktu Anda untuk mempelajari produk, terutama kebijakan dan risiko investasi, serta mengenali rekam jejak dan reputasi MI. Pelajari tata cara investasi pada reksa dana tersebut, termasuk biaya-biaya transaksinya bila ada. Kemudian, pilih produk reksa dana yang sesuai dengan tujuan investasi dan kemampuan ekonomi Anda.

2) Mengunjungi tempat membeli reksadana
Setelah memilih investasi reksa dana yang akan dibeli, Anda dapat mencari tahu di situs website Manajer Investasi reksa dana tersebut, apakah kita bisa membeli langsung reksa dana tersebut dari MI (seperti contohnya Panin atau Trimegah) atau harus ke agen penjual (seperti contohnya Schroders/BNP Paribas hanya memperkenankan pembeli melalui agen penjualnya di bank). Jika Anda sudah tahu tempat untuk membeli reksa dana tersebut, Anda tinggal datang dan membuka rekening investasi reksa dana. Jika di bank, usahakan Anda datang ke kantor cabang utama, karena tidak semua kantor cabang dapat melayani pembukaan rekening investasi reksa dana.

3) Membeli reksadana
Jika Anda membeli reksa dana langsung dari MI, maka biasanya Anda akan diminta untuk mentransfer uang sesuai dengan yang Anda inginkan ke rekening reksa dana tersebut. Lalu Anda kirimkan/berikan copy dari bukti transfer tersebut ke Customer Service dari MI untuk diproses sebagai pembelian awal (begitu pula pembelian berikutnya). Wajib diingat, rekening untuk penyetoran haruslah nama reksa dana tersebut, bukan merupakan rekening pribadi ataupun rekening perusahaan. Jika Anda membeli dari agen penjual bank, biasanya Anda akan diberikan formulir untuk diisi dengan nominal yang nantinya akan dipotong dari rekening tabungan Anda.





Referensi :

(Sabtu/24/11/2018/00:15)
 

Komentar

  1. Thanks infonya. Oiya ngomongin investasi, tiap investor perlu loh yang namanya diversifikasi untuk memitigasi risiko. Trus, apa aja sih yang perlu diperhatikan investor sebelum diversifikasi investasi? Bisa cek jawabannya di sini: diversifikasi investasi aman

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mata Pencaharian di Surabaya

Joint Venture dan Waralaba (Franchise)